Powered By Blogger

Minggu, 09 Oktober 2005

Pembatal Keislaman

Pembatal KeIslaman

Allah ta’ala telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk senantiasa beriman kepada-Nya, serta mewajibkan mereka agar masuk ke dalam agama Islam secara keseluruhan dan senantiasa berpegang teguh kepada ajarannya. Disamping itu Allah juga senantiasa memberikan peringatan kepada para hamba-Nya untuk berhati-hati dan menjauhi segala macam larangan, dan hal-hal yang menyelisihi syari’at Islam yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW untuk segenap umat manusia. Keberadaan Rasulullah di utus oleh Allah di muka bumi ini adalah sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang yang ingkar dan lalai, dan pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang mau untuk taat dan beriman kepada ajaran yang dibawa olehnya.

Allah berfirman :

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ

“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka”.(Q.S. al-Baqarah : 119)

Allah menjelaskan melalui ayat yang mulia di atas, bahwasanya Rasulullah di utus ke muka bumi ini dengan membawa kebenaran(wahyu) dari Allah Ta’ala, agar dengan kebenaran tersebut beliau menjelaskan kepada umat manusia akan peringatan bagi orang yang ingkar, dan berita gembira bagi orang yang mau beriman. Dan bagi orang-orang yang ingkar tentunya tiada tempat yang lain bagi mereka kelak kecuali api neraka jahanam. Rasulullah sama sekali tidak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah akan keingkaran mereka yang mengakibatkan masuknya mereka ke neraka jahanam.

Dan diantara tugas dan kewajiban setiap Rasul yang diutus oleh Allah di muka bumi ini adalah sebagaimana yang tertuang di dalam ayat al-Quran :

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”.(Q.S. al-Nahl : 36).

Sebuah tugas yang agung, menyeru kepada manusia untuk senantiasa menegakkan tauhid mereka dalam pelaksanaan ibadah kepada Allah semata, dan tidak memalingkan ibadah tersebut kepada selainpun. Dan inilah hakikat dan tujuan diciptakannya jin dan manusia oleh Allah ta’ala, dalam sebuah ayat Allah berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.(Q.S. al-Dzariyat : 56).

Tentunya sebagai umat Islam yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan senantiasa menjaga wasiat tauhid ini dalam hati-hati kita, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan beribadah sehari-hari.

Akan tetapi seruan para Rasul tersebut diatas senantiasa tidak akan lepas dari rintangan dan hambatan dari para musuh Allah, baik itu kalangan iblis ataupun manusia. Bahkan iblis bersumpah kepada Allah untuk menyesatkan umat manusia dari jalan yang lurus kepada-Nya, dan memalingkan umat manusia untuk ikut ke dalam jalan mereka yang menyimpang. Allah berfirman :

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

“Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".(Q.S. al-Hijr : 39-40)

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ * قَالَ فَالْحَقُّ وَالْحَقَّ أَقُولُ * لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ

“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.(Q.S. Shaad : 82 – 85)

Sehingga terhadap janji iblis tersebut di atas Allah memperingatkan para hamba-Nya untuk menjadikan iblis sebagai musuh yang nyata bagi mereka semua, Allah berfirman :

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”.(Q.S. Faathir : 6).

Oleh karena itu, wajib bagi seorang hamba untuk senantiasa menjaga dirinya dari sekian banyak jebakan syaithan yang akan menyeret mereka ke jurang kebinasaan di dunia dan akhirat. Dan jebakan syaithan ini sangat beragam, kewaspadaan akan jebakan syaithan tersebut harus senantiasa kita jaga.

Pembatal keIslaman

Jebakan syaithan yang paling berbahaya bagi hamba Allah adalah segala sesuatu yang bisa membatalkan keimanan dan keislaman seorang hamba. Para ulama’ mengumpulkan jebakan-jebakan ini dalam sepuluh point, diantaranya :

I. Syirik

Diantara pembatal keislaman yang paling utama adalah dosa syirik dalam masalah ibadah. Ini adalah salah satu tujuan utama syaithan untuk menjebak umat manusia agar jatuh dalam jurang kesyirikan. Dan dosa ini adalah dosa yang sangat besar dan yang paling besar di mata Allah, dosa yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah apabila si pelaku kesyirikan tidak bertobat sebelum matinya. Allah menyatakan dalam firman-Nya :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.(Q.S. al-Nisa : 48 )

disamping itu Allah juga mengharamkan bagi pelaku kesyirikan sorga, dan akan memasukkan mereka kedalam neraka jahanam,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”.(Q.S. al-Maaidah : 72).

Contoh-contoh kesyirikan ini sangat banyak contohnya :
1. Meminta doa kepada orang yang telah mati, dan beristighatsah dengannya, baik orang yang telah mati tersebut adalah seorang Nabi atau Rasul, Sahabat Nabi, Wali dan lain sebagainya.
Dan kebanyakan masyarakat muslimin di berbagai negeri terjebak dalam jebakan semacam ini akibat jauhnya mereka dari pendidikan aqidah Islam yang benar, dan menyebarnya pemahaman sesat yang di seru oleh para penyeru(dai) yang jahat. Allah hanya mewajibkan hamba-bamba-Nya permohonan doa dan istighatsah hanya untuk diri-Nya semata bukan yang lainnya;

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu ".(Q.S. al-Anfal : 9)

dan Allah mengancam bagi siapa saja yang memalingkan ibadah kepada selain-Nya dengan dosa syirik.

قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَاللَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa`at?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“.(Q.S. al-Maaidah : 76).

قُلْ أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ أَوْ أَتَتْكُمُ السَّاعَةُ أَغَيْرَ اللَّهِ تَدْعُونَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُونَ

“Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah; jika kamu orang-orang yang benar!" (Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdo`a kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah)”.(Q.S. al-An’am : 40-41)

dalam sebuah hadits disebutkan :
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah”.(H.R. Ahmad dengan sanad yang Jayyid).

2. Bernadzar dan menyembelih bukan karena Allah.
Nadzar dan pengorbanan(sembelihan) adalah salah satu bentuk ibadah sebagai wujud pendekatan diri seorang hamba kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا

“Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana”.(Q.S. al-Insan : 7)
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan”.(Q.S. al-An’am : 121)

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”,(Q.S. al-An’am : 162)

dalam hadits disebutkan :
لاَ نَذْرَ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ
“Tidak ada nadzar dalam rangka bermaksiat kepada Allah”. (H.S.R. Muslim dan Abu Daud)
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ
“Allah melaknat bagi siapa saja yang menyembelih(berkorban) untuk selain Allah”.(H.S.R. Muslim)

3. Dan beberapa contoh yang lainnya.

II. Barangsiapa yang menjadikan antara dirinya dengan Allah perantara, yang ia berdoa dengannya, beristighatsah dengannya, memohon syafaat dan perlindungan. Dalam hal ini telah disepakati akan kekufuran dosa ini secara ijma’.

III. Siapa saja yang tidak mau mengkafirkan orang kafir musyrik, atau ragu akan kekafiran mereka, atau membenarkan madzhab mereka, maka ini juga dihukumi kufur

IV. Orang yang berkeyakinan bahwa petunjuk selain petunjuk Nabi SAW adalah lebih baik dan lebih utama maka orang tersebut dianggap kufur

V. Siapa saja yang benci dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW, meskipun ia mengamalkannya, maka ia telah kufur sebagai mana firman Allah :
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka”.(Q.S. Muhammad : 9)
VI. Barangsiapa yang mengejek atau menjadikan senda gurau agama Rasulullah SAW, atau tentang pahala, ancaman, maka ia telah kufur.
قُلْ أَبِاللَّهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ , لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir sesudah beriman”. (Q.S. al-Taubah : 65-66).
VII. Perilaki Sihir, diantaranya al-Sharf dan al-‘Athfu , maka barang siapa yang melakukannya dan ridha akan perilaku sihir ini maka ia telah kufur, dalilnya adalah :
وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ
“Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. (Q.S. al-Baqarah : 102)

VIII. Membantu dan saling tolong menolong kepada orang-orang kafir dan musyrik untuk melawan orang-orang muslimin. Dalilnya adalah :
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.(Q.S. al-Maaidah : 51)

IX. Barangsiapa yang memiliki keyakinan bahwa ada sebagian diantara manusia yang dapat keluar dari syari’at Muhammad SAW , maka ia telah kufur, dengan dalil :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.(Q.S. ali Imran : 85)

X. Barangsiapa yang berpaling dari Islam, dan enggan untuk mempelajari dan mengamalkan agama Islam maka ia telah kufur, dalilnya adalah :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa”.(Q.S. al-Sajdah : 22)


Semoga bermanfaat...
Harry @ Abu 'Azzam